GOLONGAN DARAH
I. Tujuan
·
Menentukan golongan
darah seseorang.
·
Menentukan jumlah
eritrosit yang terkandung di dalam tubuh manusia.
·
Menghitung lamanya
pembekuan darah seseorang.
II.
Landasan
Teori
Ø Darah
merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu
proses fisiologis. Darah terdiri dari dua komponen, yaitu plasma darah dan sel-sel
darah. Banyaknya volume darah yang beredar di dalam tubuh manusia 8% dari
berat badan atau sekitar 5600 cc pada orang yang bobot tubuhnya 70 kg. dari
5600 cc darah tersebut sekitar 55% adalah plasma darah dan sekitar 45% adalah
sel-sel darah.
Ø Plasma
darah adalah bagian darah yang cair. Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan
8,5% zat-zat terlarut. Sel-sel darah dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu
eritrosit, leukosit, dan trombosit. Sel darah yang berperan sebagai pembekuan
darah adalah trombosit.
Ø Darah
dibagi dalam berbagai golongan berdasarkan tipe antigen yang terdapat di dalam
sel. Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A dan tipe-B. Antigen
ini disebut aglutinogen. Sebaliknya,
antibodi yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen
tipe-A dan antigen tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan)
eritrosit.
Ø Berdasarkan
ada atau tidaknya aglutinogen, golongan darah dikelompokkan menjadi golongan
darah A, B, AB, dan O.
a. Golongan
darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan aglutinin-b dalam
plasma darah
b. Golongan
darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan aglutinin-a dalam
plasma darah
c. Golongan
darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan B dan tidak
mengandung aglutinin dalam plasma darah
d. Golongan
darah O, yaitu jika eritrosit tidak mengandung aglutinogen-A dan B, dan
memiliki aglutinin-a dan b dalam plasma darah
Table
2.1 Golongan darah dan unsur-unsur pokok aglutinogen serta agglutinin
|
I.
Alat
dan Bahan
1. Kaca
objek
2. Lanset
3. Kapas
4. Spidol
(marker)
5. Tusuk
gigi
6. Pipet
7. Alcohol
70%
8. Serum
anti-A dan serum anti-B
II.
Cara
Kerja
1. Memilih
salah seorang teman dari kelompok untuk diambil darahnya.
2. Membersihkan
ujung jari manis temanmu dengan menggunakan kapas yang telah diberi alkohol.
Menusukkan lanset pada ujung jari manis, kemudian meneteskannya pada kaca objek
(di lingkaran A dan B).
3. Memberikan
setetes serum anti-A pada tetes darah di lingkaran A, dan serum anti-B pada
darah di lingkaran B.
4. Mengaduk
darah yang telah diberi anti serum dengan menggunakan tusuk gigi.
5. Mengamati
setelah lima menit. Apakah terjadi penggumpalan atau tidak?
6. Menentukkan
golongan darah.
৺
Jika darah di lingkaran
A menggumpal dan B tidak, golongan darahnya adalah A.
৺
Jika darah di lingkaran
A tidak menggumpal dan B menggumpal, golongan darahnya adalah B.
৺
Jika darah di lingkaran
A menggumpal dan B menggumpal, golongan darahnya adalah AB.
৺
Jika darah di lingkaran
A tidak menggumpal dan B tidak menggumpal, golongan darahnya adalah O.
7. Lalu
pada lingkaran C darah diaduk hingga darah menggumpal atau membentuk seperti
benang.
8. menghitung waktu yang diperlukan darah hingga
bisa menggumpal.
III.
Data
Hasil Pengamatan
Tabel 3.1 Golongan Darah siswa ipa3 |
I.
Pertanyaan
1. Golongan
darah apa yang terdapat paling banyak di kelas XI A3?mengapa?
2. Golongan
darah apa yang paling sedikit di kelas XI A3?mengapa?
3. Berapa
jumlah rata-rata eritrosit yang terdapat pada siswa laki-laki?
4. Berapa
jumlah rata-rata eritrosit yang terdapar pada siswa perempuan?
Jawab
1. Golongan
darah paling banyak yang terdapat pada kelas XI A3 adala golongan
darah O. Sebanyak 20 siswa, hal ini disebabkan pengaruh golongan darah O yang
bersifat donor universal, yaitu dapat mendonorkan darah pada semua golongan
darah akan tetapi hanya dapat menerima donor dari golongan darah O saja.
2. Golongan
darah yang paling sedikit terdapat pada kelas XI A3 adalah golongan
darah AB, hanya satu orang saja yang memiliki golongan darah AB. Memang
golongan darah ini langka, hal ini mungkin disebabkan golongan darah AB yang
bersifa resepien universal, yaitu dapat menerima donor dari semua golongan
darah tapi hnya dapat memberikan donor kepada golongn darah AB saja.
3. Jumlah
murid laki-laki kelas XI A3 berjumlah 16 orang. Untuk menghitung rata-rata
jumlah eritrosit siswa laki-laki harus menghitung dulu masing-masing jumlah
eritrosit (8% dari berat badan) yang ada pada setiap siswa lalu dijumlahkan dan
dibagi jumlah siswa.
Rata-rata jumlah
eritrosit adalah 4,575 L.
4. Jumlah
murid wanita kelas XI A3 berjumlah 18 orang. Untuk menghitung
rata-rata jumlah eritrosit siswa wanita harus menghitung dulu masing-masing
jumlah eritrosit (8% dari berat badan) yang ada pada setiap siswa lalu
dijumlahkan dan dibagi jumlah siswa.
Rata-rata jumlah
eritrosit adalah 4,0186 L.
II.
Kesimpulan
৺
Berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan, diketahui bahwa manusia memiliki golongan darah yang
berbeda-beda. Ada yang bergolongan darah A, B, AB, maupun O. Hal ini disebabkan
oleh golongan darah yang dimiliki oleh orang tua.
৺
Di kelas XI A3
kebanyakan siswa memiliki golongan darah O dan hanya satu siswa saja yang
memiliki golongan darah A. Ini terjadi karena golongan darah O merupakan donor
universal sedangkan golongan darah AB merupakan resepien universal.
৺
Jumlah eritrosit yang
ada di dalam tubuh menusia adalah 8% dari berat badan.
III.
Daftar
Pustaka
Aryulina,
Diah., Choirul Muslim, Syalfinah Manaf dan Endang Widi. 2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta:
Esis.
0 komentar:
Posting Komentar