Sabtu, 08 Februari 2014

Laporan Biologi Golongan Darah

GOLONGAN DARAH

       I.          Tujuan
·         Menentukan golongan darah seseorang.
·         Menentukan jumlah eritrosit yang terkandung di dalam tubuh manusia.
·         Menghitung lamanya pembekuan darah seseorang.

    II.            Landasan Teori
Ø  Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu proses fisiologis. Darah terdiri dari dua komponen, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Banyaknya volume darah yang beredar di dalam tubuh manusia 8% dari berat badan atau sekitar 5600 cc pada orang yang bobot tubuhnya 70 kg. dari 5600 cc darah tersebut sekitar 55% adalah plasma darah dan sekitar 45% adalah sel-sel darah.
Ø  Plasma darah adalah bagian darah yang cair. Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan 8,5% zat-zat terlarut. Sel-sel darah dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit. Sel darah yang berperan sebagai pembekuan darah adalah trombosit.          
Ø  Darah dibagi dalam berbagai golongan berdasarkan tipe antigen yang terdapat di dalam sel. Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A dan tipe-B. Antigen ini disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibodi yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-A dan antigen tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) eritrosit.
Ø  Berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen, golongan darah dikelompokkan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.
a.       Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan aglutinin-b dalam plasma darah
b.      Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan aglutinin-a dalam plasma darah
c.       Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan B dan tidak mengandung aglutinin dalam plasma darah
d.      Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak mengandung aglutinogen-A dan B, dan memiliki aglutinin-a dan b dalam plasma darah


Table 2.1 Golongan darah dan unsur-unsur pokok aglutinogen serta agglutinin

       I.            Alat dan Bahan
1.      Kaca objek
2.      Lanset
3.      Kapas
4.      Spidol (marker)
5.      Tusuk gigi
6.      Pipet
7.      Alcohol 70%
8.      Serum anti-A dan serum anti-B

    II.            Cara Kerja
1.      Memilih salah seorang teman dari kelompok untuk diambil darahnya.
2.      Membersihkan ujung jari manis temanmu dengan menggunakan kapas yang telah diberi alkohol. Menusukkan lanset pada ujung jari manis, kemudian meneteskannya pada kaca objek (di lingkaran A dan B).
3.      Memberikan setetes serum anti-A pada tetes darah di lingkaran A, dan serum anti-B pada darah di lingkaran B.
4.      Mengaduk darah yang telah diberi anti serum dengan menggunakan tusuk gigi.
5.      Mengamati setelah lima menit. Apakah terjadi penggumpalan atau tidak?
6.      Menentukkan golongan darah.
      Jika darah di lingkaran A menggumpal dan B tidak, golongan darahnya adalah A.
      Jika darah di lingkaran A tidak menggumpal dan B menggumpal, golongan darahnya adalah B.
      Jika darah di lingkaran A menggumpal dan B menggumpal, golongan darahnya adalah AB.
      Jika darah di lingkaran A tidak menggumpal dan B tidak menggumpal, golongan darahnya adalah O.
7.      Lalu pada lingkaran C darah diaduk hingga darah menggumpal atau membentuk seperti benang.
8.       menghitung waktu yang diperlukan darah hingga bisa menggumpal.



 III.            Data Hasil Pengamatan
 
Tabel 3.1 Golongan Darah siswa ipa3




       I.            Pertanyaan
1.      Golongan darah apa yang terdapat paling banyak di kelas XI A3?mengapa?
2.      Golongan darah apa yang paling sedikit di kelas XI A3?mengapa?
3.      Berapa jumlah rata-rata eritrosit yang terdapat pada siswa laki-laki?
4.      Berapa jumlah rata-rata eritrosit yang terdapar pada siswa perempuan?
Jawab
1.      Golongan darah paling banyak yang terdapat pada kelas XI A3 adala golongan darah O. Sebanyak 20 siswa, hal ini disebabkan pengaruh golongan darah O yang bersifat donor universal, yaitu dapat mendonorkan darah pada semua golongan darah akan tetapi hanya dapat menerima donor dari golongan darah O saja.
2.      Golongan darah yang paling sedikit terdapat pada kelas XI A3 adalah golongan darah AB, hanya satu orang saja yang memiliki golongan darah AB. Memang golongan darah ini langka, hal ini mungkin disebabkan golongan darah AB yang bersifa resepien universal, yaitu dapat menerima donor dari semua golongan darah tapi hnya dapat memberikan donor kepada golongn darah AB saja.
3.      Jumlah murid laki-laki kelas XI A3 berjumlah 16 orang. Untuk menghitung rata-rata jumlah eritrosit siswa laki-laki harus menghitung dulu masing-masing jumlah eritrosit (8% dari berat badan) yang ada pada setiap siswa lalu dijumlahkan dan dibagi jumlah siswa.
Rata-rata jumlah eritrosit adalah 4,575 L.
4.      Jumlah murid wanita kelas XI A3 berjumlah 18 orang. Untuk menghitung rata-rata jumlah eritrosit siswa wanita harus menghitung dulu masing-masing jumlah eritrosit (8% dari berat badan) yang ada pada setiap siswa lalu dijumlahkan dan dibagi jumlah siswa.
Rata-rata jumlah eritrosit adalah 4,0186 L.

    II.            Kesimpulan
      Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa manusia memiliki golongan darah yang berbeda-beda. Ada yang bergolongan darah A, B, AB, maupun O. Hal ini disebabkan oleh golongan darah yang dimiliki oleh orang tua.
      Di kelas XI A3 kebanyakan siswa memiliki golongan darah O dan hanya satu siswa saja yang memiliki golongan darah A. Ini terjadi karena golongan darah O merupakan donor universal sedangkan golongan darah AB merupakan resepien universal.
      Jumlah eritrosit yang ada di dalam tubuh menusia adalah 8% dari berat badan.
 III.            Daftar Pustaka
Aryulina, Diah., Choirul Muslim, Syalfinah Manaf dan Endang Widi. 2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis.



0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar